Inilah Tokoh-Tokoh NU yang berpengaruh
Jumat, 10 April 2015
Kamis, 02 April 2015
Isis Fitnah di Akhir Jaman
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Beberapa tahun yang lalu tepatnya pada bulan April 2013 di Iraq lahir sebuah kelompok yang bernama ISIS ( Islamic State of Iraq and Sham ). sebagaimana yang dikatakan para pengamat yang mengikuti perkembangan kelompok ISIS, munculnya daulah khayalan ini diikuti dengan munculnya nama Abu Bakar Al Baghdadi yang merupakan pemimpin ISIS.dalam khutbahnya di sebuah mesjid jami di Mosul,diantara khutbahnya yang ia katakan"Aku dijadikan pemimpin bagi kalian padahal aku bukan yang terbaik diantara kalian". Sungguh ia telah berkata benar, ia bukanlah yang terbaik diantara mereka karena ia telah membunuhi orang dengan seenaknya dengan golok-golok, apabila pembunuhan tersebut atas perintahnya atau ia mengetahuinya atau menyetujuinya, maka justru ialah orang yang terburuk diantara mereka, berdasarkan sabda Nabi
shallallahu’alaihi wa sallam:
"Barangsiapa mengajak kepada jalan petunjuk, maka ia akan mendapatkan pahala semisal pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala orang yang mengikutinya itu sedikitpun.dan barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapatkan dosa semisal dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa orang yang mengikutinya itu sedikitpun".
Jumat, 20 Maret 2015
Video Praktek Tata Cara Shalat Seperti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
.بسم الله الرحمنِ الرحيم. الحمد لله رب العالمين وصلى الله على سيدنا محمد النبي الأمي وآله الطاهرين وصحابته أجمعين
“Pokok segala perkara itu adalah Al-Islam dan tonggak Islam itu adalah shalat, dan puncak Islam itu adalah jihad di jalan Allah.” Begitulah sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang menggambarkan betapa pentingnya ibadah shalat. Shalat merupakan tiang agama. Dengan shalat pula yang membedakan umat Islam dengan umat-umat lainnya.
Begitu istimewanya ibadah shalat, sampai-sampai Rasulullah صلى الله عليه وسلم sendiri mengingatkan bahwa shalat adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab, ditanya, dan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Bilamana shalat seseorang itu baik maka baik pula amalnya, dan bilamana shalat seseorang itu buruk maka buruk pula amalnya.
Untuk itulah mengetahui dan memahami tata cara shalat yang baik dan benar menjadi hal yang penting agar shalat kita juga menjadi baik dan benar pula. Yakni dengan melaksanakan shalat seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah.
Maka dari itu, ulama-ulama salaf terdahulu telah merumuskan secara detail bagaimana sifat shalat Nabi صلى الله عليه وسلم yang sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunnah. Diantaranya adalah Imam Abu Hanifah رحمه الله, Imam Malik رحمه الله, Imam Syafi’i رحمه الله, dan Imam Ahmad bin Hanbal رحمه الله. Mereka semuanya adalah ulama-ulama ahlussunnah wal jama’ah yang tidak diragukan lagi ilmu, amal, keadilan, dan analisisnya. Merekalah ulama-ulama pendiri madzhab yang empat, yakni madzhab Hanafi, madzhab Maliki, madzhab Syafi’i, dan madzhab Hambali.
Keempat madzhab ini telah terbukti sepanjang zaman bisa tetap bertahan sampai sekarang yang diikuti oleh mayoritas umat Islam (al-Sawad al-A’dzam) dengan pengikutnya tersebar luas di seluruh dunia, padahal usianya sudah lebih dari 1000 tahun. Dan syukur Alhamdulillah di negara kita tercinta mayoritas umat Islam Indonesia adalah pengikut madzhab Imam Syafi’i, salah satu madzhab yang empat. Ini adalah penting agar amalan ibadah yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan al-Quran dan as-Sunnah. Meskipun ada perbedaan-perbedaan diantara madzhab yang empat tersebut bukan berarti menunjukan perpecahan dan perselisihan tetapi sebaliknya dengan adanya madzhab itu merupakan kebutuhan asasi untuk bisa kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah.
Kalau ada seseorang bernama si Fulan bersikap anti mazhab dan mengatakan hanya akan menggunakan al-Quran dan as-Sunnah saja, sebenarnya orang ini sudah menciptakan sebuah mazhab baru, yaitu mazhab Fulaniyyah. Sebab yang namanya mazhab itu adalah sebuah sikap dan cara seseorang dalam memahami teks al-Quran dan as-Sunnah. Dan jujur saja bahwa sebenarnya kita belum sampai kepada tingkatan tersebut apalagi sampai memahami al-Qur’an dan as-Sunnah sendiri-sendiri. Oleh karena itu, tidak ada di dunia ini orang yang tidak bermazhab. Semua orang bermazhab, baik dia sadari atau tanpa disadarinya.
Nah, bagi anda yang ingin belajar shalat seperti Rasulullah صلى الله عليه وسلم dapat menyaksikannya melalui video praktek tata cara shalat yang tertera di bawah. Dalam video praktek tata cara shalat tersebut akan diterangkan bagaimana melaksanakan shalat dengan baik dan benar menurut madzhab Syafi’i yang merupakan madzhab mayoritas umat Islam di Indonesia. Dalam hal ini, kami tidak menafikan perbedaan ulama tentang bagaimana shalat yang baik dan benar. Akan tetapi, perbedaan itu kita jadikan sebagai rahmat untuk kita semua.
Semoga kita senantiasa dimudahkan Allah SWT untuk tetap berpegang teguh pada Islam ahlussunnah wal jama’ah dan senantiasa diberikan hidayah dan taufiq-Nya. Amin Allohumma Amin. Semoga bermanfaat.
Video belajar praktek tata cara shalat bagian 1
-
Video praktek tata cara shalat bagian 2
Sumber :http://www.elhooda.net/2012/03/video-praktek-tata-cara-shalat-seperti-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam/
.بسم الله الرحمنِ الرحيم. الحمد لله رب العالمين وصلى الله على سيدنا محمد النبي الأمي وآله الطاهرين وصحابته أجمعين
“Pokok segala perkara itu adalah Al-Islam dan tonggak Islam itu adalah shalat, dan puncak Islam itu adalah jihad di jalan Allah.” Begitulah sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang menggambarkan betapa pentingnya ibadah shalat. Shalat merupakan tiang agama. Dengan shalat pula yang membedakan umat Islam dengan umat-umat lainnya.
Begitu istimewanya ibadah shalat, sampai-sampai Rasulullah صلى الله عليه وسلم sendiri mengingatkan bahwa shalat adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab, ditanya, dan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Bilamana shalat seseorang itu baik maka baik pula amalnya, dan bilamana shalat seseorang itu buruk maka buruk pula amalnya.
Untuk itulah mengetahui dan memahami tata cara shalat yang baik dan benar menjadi hal yang penting agar shalat kita juga menjadi baik dan benar pula. Yakni dengan melaksanakan shalat seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah.
Maka dari itu, ulama-ulama salaf terdahulu telah merumuskan secara detail bagaimana sifat shalat Nabi صلى الله عليه وسلم yang sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunnah. Diantaranya adalah Imam Abu Hanifah رحمه الله, Imam Malik رحمه الله, Imam Syafi’i رحمه الله, dan Imam Ahmad bin Hanbal رحمه الله. Mereka semuanya adalah ulama-ulama ahlussunnah wal jama’ah yang tidak diragukan lagi ilmu, amal, keadilan, dan analisisnya. Merekalah ulama-ulama pendiri madzhab yang empat, yakni madzhab Hanafi, madzhab Maliki, madzhab Syafi’i, dan madzhab Hambali.
Keempat madzhab ini telah terbukti sepanjang zaman bisa tetap bertahan sampai sekarang yang diikuti oleh mayoritas umat Islam (al-Sawad al-A’dzam) dengan pengikutnya tersebar luas di seluruh dunia, padahal usianya sudah lebih dari 1000 tahun. Dan syukur Alhamdulillah di negara kita tercinta mayoritas umat Islam Indonesia adalah pengikut madzhab Imam Syafi’i, salah satu madzhab yang empat. Ini adalah penting agar amalan ibadah yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan al-Quran dan as-Sunnah. Meskipun ada perbedaan-perbedaan diantara madzhab yang empat tersebut bukan berarti menunjukan perpecahan dan perselisihan tetapi sebaliknya dengan adanya madzhab itu merupakan kebutuhan asasi untuk bisa kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah.
Kalau ada seseorang bernama si Fulan bersikap anti mazhab dan mengatakan hanya akan menggunakan al-Quran dan as-Sunnah saja, sebenarnya orang ini sudah menciptakan sebuah mazhab baru, yaitu mazhab Fulaniyyah. Sebab yang namanya mazhab itu adalah sebuah sikap dan cara seseorang dalam memahami teks al-Quran dan as-Sunnah. Dan jujur saja bahwa sebenarnya kita belum sampai kepada tingkatan tersebut apalagi sampai memahami al-Qur’an dan as-Sunnah sendiri-sendiri. Oleh karena itu, tidak ada di dunia ini orang yang tidak bermazhab. Semua orang bermazhab, baik dia sadari atau tanpa disadarinya.
Nah, bagi anda yang ingin belajar shalat seperti Rasulullah صلى الله عليه وسلم dapat menyaksikannya melalui video praktek tata cara shalat yang tertera di bawah. Dalam video praktek tata cara shalat tersebut akan diterangkan bagaimana melaksanakan shalat dengan baik dan benar menurut madzhab Syafi’i yang merupakan madzhab mayoritas umat Islam di Indonesia. Dalam hal ini, kami tidak menafikan perbedaan ulama tentang bagaimana shalat yang baik dan benar. Akan tetapi, perbedaan itu kita jadikan sebagai rahmat untuk kita semua.
Semoga kita senantiasa dimudahkan Allah SWT untuk tetap berpegang teguh pada Islam ahlussunnah wal jama’ah dan senantiasa diberikan hidayah dan taufiq-Nya. Amin Allohumma Amin. Semoga bermanfaat.
Video belajar praktek tata cara shalat bagian 1
-
Video praktek tata cara shalat bagian 2
Sumber :http://www.elhooda.net/2012/03/video-praktek-tata-cara-shalat-seperti-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam/
13 Ciri-ciri Ahlus sunnah wal jama'ah
Mutiara Islam - Didalam hadits telah disebutkan bahwa uma islam akan terpecah kepada 73 golongan , namun hanya 1 golongan saja yang masuk syurga yaitu ahlus sunnah wal jama`ah , timbul pertanyaan dalam diri kita masing - masing , apakah saya sudah termasuk dalam golongan tersebut ? Untuk menentukan termasuk atau tidak silahkan simak baik - baik kriteria / ciri - ciri Ahlus sunnah Wal Jamaah seperti yang sudah diterangkan oleh Imam Ghazali di dalam kitab beliau Ihya Ulumuddin dan kitab yang lainnya : |
1. Mengenai ketuhanan :
Meyakini yakni Allah merupakan tuhan yang esa yang berhak disembah dengan seluruh sifat kesempurnaan-Nya yang tiada serupa oleh makhluk.
Zat Allah bisa diamati melalui mata kepala, dan orang-orang mukmin maka akan melihat-Nya di dalam surga kelak.
Segala sesuatu yang berlaku adalah atas kehendak-Nya akan tetapi untuk makhluk terdapat ikhtiyari.
Menolak faham Tasybih (penyerupaan) Allah dengan makhluk.
Menolak faham Jabariyah (segala sesuatu atas kehendak Allah tanpa ikhtiayri dari makhluk)
Menolak faham Qadariyah (segala sesuatu atas kehendak makhluk tanpa taqdir dari Allah)
Zat Allah bisa diamati melalui mata kepala, dan orang-orang mukmin maka akan melihat-Nya di dalam surga kelak.
Segala sesuatu yang berlaku adalah atas kehendak-Nya akan tetapi untuk makhluk terdapat ikhtiyari.
Menolak faham Tasybih (penyerupaan) Allah dengan makhluk.
Menolak faham Jabariyah (segala sesuatu atas kehendak Allah tanpa ikhtiayri dari makhluk)
Menolak faham Qadariyah (segala sesuatu atas kehendak makhluk tanpa taqdir dari Allah)
2. Mengenai malaikat:
Malaikat itu nyata ada serta totalnya gak terhingga. Tiap malaikat mempunyai tugasnya masing-masing, mereka selalu taat pada perintah Allah.
Ummat islam semata-mata diwajibkan mengenal 10 nama malaikat yang utama yang memiliki tugasnya masing-masing.
Sehubungan oleh keimanan terhadap adanya malaikat, ummat islam pula diwajibkan meyakini adanya jin, iblis serta syaithan.
Ummat islam semata-mata diwajibkan mengenal 10 nama malaikat yang utama yang memiliki tugasnya masing-masing.
Sehubungan oleh keimanan terhadap adanya malaikat, ummat islam pula diwajibkan meyakini adanya jin, iblis serta syaithan.
3. Mengenai kerasulan:
Meyakini bahwa seluruh Rasul merupakan utusan-Nya yang diberikan mu`jizat untuk mereka sebagi tanda kebenaran mereka.
Rasulullah SAW penutup seluruh Nabi serta Rasul yang diutus untuk bangsa arab serta bangsa yang lainnya, kepada manusia dan jin.
Mencintai semua shahabat Rasulullah
Meyakini bahwa shahabat yang sangat mulia ialah Sayidina Abu Bakar ash-Shiddiq kemudian Sayidina Umar kemudian Saiydina Utsman kemudian Saidina Ali Radhiyallahu ‘anhum.
Menjauhi mendiskusikan perkara permusuhan sesama sahabat kecuali buat menerangkan kebenaran dan bagaimana kaum muslimin menyikapinya.
Meyakini Ibunda serta Ayahanda Rasulullah masuk surga berlandaskan firman Allah QS. Al-Isra’ ayat 15 :
Rasulullah SAW penutup seluruh Nabi serta Rasul yang diutus untuk bangsa arab serta bangsa yang lainnya, kepada manusia dan jin.
Mencintai semua shahabat Rasulullah
Meyakini bahwa shahabat yang sangat mulia ialah Sayidina Abu Bakar ash-Shiddiq kemudian Sayidina Umar kemudian Saiydina Utsman kemudian Saidina Ali Radhiyallahu ‘anhum.
Menjauhi mendiskusikan perkara permusuhan sesama sahabat kecuali buat menerangkan kebenaran dan bagaimana kaum muslimin menyikapinya.
Meyakini Ibunda serta Ayahanda Rasulullah masuk surga berlandaskan firman Allah QS. Al-Isra’ ayat 15 :
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولًا
“dan Kami tidak akan meng’azab sebelum Kami mengutus seorang rasul.” (QS. Al-Isra` : 15)
Kedua orang tua Nabi wafat di zaman fatharah (kekosongan dari seorang Nabi/Rasul). pertanda keduanya dinyatakan selamat. Imam Fakhrurrozi menyatakan yakni seluruh orang tua para Nabi muslim.
Melalui dasar Al-Qur’an surat As-Syu’ara’ : 218-219 :
الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ * وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ
Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang), dan (melihat pula) perobahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.
Sebagian Ulama’ menafsiri ayat di atas yakni cahaya Nabi berpindah melalui orang yang ahli sujud (muslim) ke orang yang ahli sujud yang lainnya. Adapun Azar yang secara terang mati kafir, sebagian ulama’ menyatakan tidaklah bapak Nabi Ibrahim yang sesungguhnya akan tetapi dia merupakan bapak asuhnya serta juga pamannya.
Terang sekali Rasulullah menyatakan yakni kakek serta nenek moyang beliau merupakan orang-orang yang suci tidak merupakan orang-orang musyrik dikarenakan mereka dinyatakan najis di dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman pada surat At Taubah ayat 28:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis”
4. Mengenai kitab:
Al quran, Taurat, Injil, Zabur merupakan kitab-kitab yang diturunkan untuk Rasul-Nya yang menjadi pedoman buat ummat.
Al Quran merupakan kalam Allah dan tidak merupakan makhluk dan tidak merupakan sifat bagi makhluk.
Mengenai ayat mutasyabihat, di dalam Ahlussunnah muncul 2 pandangan para ulama:
Ulama salaf (ulama yang hidup pada masa sebelum 500 tahun hijryah) lebih menentukan tafwidh (menyerahkan pada Allah) sesudah Takwil Ijmali (umum/global) ataupun diketahui pula melalui istilah tafwidh ma’a tanzih yaitu memalingkan lafahd dari arti dhahirnya sesudah itu menyerahkan maksud dari kalimat tasybih itu kepada Allah.
Ulama khalaf (Ulama yang hidup pada masa sesudah 500 Hijriyah) lebih menentukan ta`wil yaitu menghamal arti kalimat dengan sebalik arti dhahirnya dengan menyatakan serta memastikan arti yang dimaksudkan melalui kalimat tersebut.
Di dalam memastikan langkahnya, Ulama Salaf serta Ulama Khalaf sama-sama berpegang dalam surat: Ali Imran ayat: 7
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آَيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ
Maksudnya : “Dia-lah yang menurunkan al-Kitab (al-quran) kepada kamu, di antara (isi) nya ada ayat-ayat muhkamat (jelas maksudnya) itulah pokok-pokok isi al-Quran dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat (tidak difahami maksudnya). Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat dari padanya untuk menimbulkan fitnah (karena mereka tidak menyadari telah terjerumus dalam ayat mutasyabihat) dan untuk mencari-cari penafsirannya,”
[a]. dan tidak ada yang memahami takwilnya melainkan allah dan orang-orang yang mendalam ilmunya. Mereka berkata : "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, keseluruhannya itu dari sisi tuhan kami" dan tidak sanggup mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS: Ali Imran. 7)
[b].dan tidak ada yang mengerti takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata : "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi tuhan kami" dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS: Ali Imran. 7)
• Ulama Khalaf berpendapat yakni kalimat الرَّاسِخُونَ di’athafkan pada lafadh اللَّهُdan jumlah يَقُولُونَ آَمَنَّا ialah jumlah musta`nafah (permulaan baru) untuk bayan (menerangkan) sebab iltimas takwil. Terjemahan [a] adalah terjemahan berlandaskan pendapat Ulama Khalaf.
• Ulama Salaf berpendapat yakni kalimat الرَّاسِخُونَ ialah isti`naf. Terjemahan [b] adalah terjemahan berlandaskan pendapat Ulama Salaf.
Al Quran merupakan kalam Allah dan tidak merupakan makhluk dan tidak merupakan sifat bagi makhluk.
Mengenai ayat mutasyabihat, di dalam Ahlussunnah muncul 2 pandangan para ulama:
Ulama salaf (ulama yang hidup pada masa sebelum 500 tahun hijryah) lebih menentukan tafwidh (menyerahkan pada Allah) sesudah Takwil Ijmali (umum/global) ataupun diketahui pula melalui istilah tafwidh ma’a tanzih yaitu memalingkan lafahd dari arti dhahirnya sesudah itu menyerahkan maksud dari kalimat tasybih itu kepada Allah.
Ulama khalaf (Ulama yang hidup pada masa sesudah 500 Hijriyah) lebih menentukan ta`wil yaitu menghamal arti kalimat dengan sebalik arti dhahirnya dengan menyatakan serta memastikan arti yang dimaksudkan melalui kalimat tersebut.
Di dalam memastikan langkahnya, Ulama Salaf serta Ulama Khalaf sama-sama berpegang dalam surat: Ali Imran ayat: 7
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آَيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ
Maksudnya : “Dia-lah yang menurunkan al-Kitab (al-quran) kepada kamu, di antara (isi) nya ada ayat-ayat muhkamat (jelas maksudnya) itulah pokok-pokok isi al-Quran dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat (tidak difahami maksudnya). Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat dari padanya untuk menimbulkan fitnah (karena mereka tidak menyadari telah terjerumus dalam ayat mutasyabihat) dan untuk mencari-cari penafsirannya,”
[a]. dan tidak ada yang memahami takwilnya melainkan allah dan orang-orang yang mendalam ilmunya. Mereka berkata : "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, keseluruhannya itu dari sisi tuhan kami" dan tidak sanggup mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS: Ali Imran. 7)
[b].dan tidak ada yang mengerti takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata : "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi tuhan kami" dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS: Ali Imran. 7)
• Ulama Khalaf berpendapat yakni kalimat الرَّاسِخُونَ di’athafkan pada lafadh اللَّهُdan jumlah يَقُولُونَ آَمَنَّا ialah jumlah musta`nafah (permulaan baru) untuk bayan (menerangkan) sebab iltimas takwil. Terjemahan [a] adalah terjemahan berlandaskan pendapat Ulama Khalaf.
• Ulama Salaf berpendapat yakni kalimat الرَّاسِخُونَ ialah isti`naf. Terjemahan [b] adalah terjemahan berlandaskan pendapat Ulama Salaf.
5. Mengenai kiamat:
Kiamat pasti berlaku, tiada keraguan sedikit pun.
Meyakini adanya azab kubur.
Kebangkitan merupakan perkara yang pasti.
Surga merupakan satu tempat yang dipersiapkan buat hamba yang dicintai-Nya.
Neraka dipersiapkan buat orang-orang yang ingkar kepada-Nya.
Meyakini adanya hisab (hari perhitungan amalan).
Meyakini adanya tempat pemberhentian hamba sesudah bangkit dari kubur.
Meyakini adanya Syafaat Rasulullah, ulama, syuhada serta orang-orang mukmin lainnya berdasarkan kadar masing-masing.
Meyakini adanya azab kubur.
Kebangkitan merupakan perkara yang pasti.
Surga merupakan satu tempat yang dipersiapkan buat hamba yang dicintai-Nya.
Neraka dipersiapkan buat orang-orang yang ingkar kepada-Nya.
Meyakini adanya hisab (hari perhitungan amalan).
Meyakini adanya tempat pemberhentian hamba sesudah bangkit dari kubur.
Meyakini adanya Syafaat Rasulullah, ulama, syuhada serta orang-orang mukmin lainnya berdasarkan kadar masing-masing.
6. Kewajiban ta`at kepada-Nya terhadap hamba-Nya ialah didapatkan lewat lisan Rasul-Nya bukan dengan akal.
7. Tidak mengatakan seseorang ahli tauhid dan beriman sudah pasti masuk surga atau neraka kecuali orang-orang yang sudah mendapatkan pengakuan dari Rasulullah bahwa ia masuk surga.
8.Tidak mengada-ngadakan sesuatu di dalam agama kecuali atas izin Allah.
9. Tidak menisbahkan untuk Allah sesuatu yang tidak diketahui.
10. Meyakini bahwa shadaqah serta doa untuk orang mati berguna dan Allah memberikan manfaat untuk mayat melalui shadaqah dan doa tersebut.
11. Meyakini adanya karamah orang-orang shaleh
12. Tidak mengkafirkan seorangpun dari ahli kiblat dengan sebab dosa yang mereka perbuat semacam zina, mencuri, minum khamar dll.
13. Perkara sifat dua puluh. Para ulama’ Ahl al-Sunnah Wa al-Jama`ah sesungguhnya tidak membataskan sifat-sifat kesempurnaan Allah semata-mata pada 20 sifat saja. Terlebih-lebih seluruh sifat kesempurnaan yang layak bagi keagungan Allah, sudah pasti Allah wajib mempunyai sekian sifat itu, sehingga sifat-sifat kamalat (kesempurnaan dan keagungan) Allah itu sesungguhnya tidak terbatas pada sembilan puluh sembilan saja. Lihat juga
Oleh Abu mudi
Sumber : http://beritaislamiterkini.blogspot.com/2014/10/13-ciri-ciri-ahlus-sunnah-wal-jamaah.html
Rabu, 11 Maret 2015
Selasa, 10 Maret 2015
Akhir Jaman
Tanda-Tanda Kemunculan dajjal dan danau Tiberias
Danau Tiberias adalah danau air tawar yang terletak di antara bagian bawah Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Suriah dan Dataran timur kota Galilea Palestina. Garis pantainya membentang sepanjang 53 km dengan luas 166 km2. Bagian terdalam dari danau ini mencapai kedalaman 46 M. Danau ini secara geografis terletak di wilayah Palestina dan Suriah, tetapi secara politis saat ini dikuasai oleh penjajah zionis Israel. Danau yang terletak pada posisi 213 di bawah permukaan laut ini terhitung sebagai danau air tawar terendah di dunia, dan danau kedua terendah secaa umum setelah danau Laut Mati yang berasa asin. Danau Tiberias merupakan sumber pasokan utama kebutuhan air bersih Penduduk Palestina dan penjajah Israel. Selain itu Danau ini merupakan lokasi penting bagi pemeluk Semua agama samawi.
Tokoh Islam
Daftar Nama-nama Tokoh Islam Indonesia
- Abdul Karim Amrullah
- Abdul Wahab Rokan
- Abdullah Afifuddin
- Abdullah Gymnastiar
- Abdullah Syah
- Abdurrahman Wahid, Ketua PB NU, Presiden Indonesia
- Abdurrahman Syihab
- Abu Bakar Ba'asyir, Pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia
- Abubakar bin Ali Syahab
- Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah
- Ahmad Fuadi
- Ahmad Rifai Arief
- Ahmad Syafii Maarif, Ketua PP Muhammadiyah
- Ahmad Syahiduddin
- Aisyah Aminy
- Amien Rais,
- Arsyad Thalib Lubis
- Cholil Bisri
- Dien Syamsuddin, Ketua PP Muhammadiyah
- Habib Rizieq Shihab, Ketua FPI
- Hamka, Ulama internasional, Ketua MUI, sastrawan
- Hasan Basri, Ketua MUI
- Hasan Ma'sum
- Hasyim Asyari, Pendiri NU
- Hasyim Muzadi, Ketua PB NU
- Idham Chalid
- Jeffry Al Buchori
- Jimly Asshiddiqie
- Kadir Abdussamad
- Minhadjurrahman Djojosoegito
- Muchtar Adam
- Muhammad Imaduddin Abdulrahim
- Mustafa Husein
- haji idris
- Noer Alie
- Nur Anas Djamil
- Said Aqiel Siradj, Ketua PB NU
- Saleh P. Daulay
- Suryadharma Ali
- Tuanku Imam Bonjol, Pahlawan Perang Padri
- Tuanku Tambusai, Pahlawan Perang Padri
- Tuty Alawiyah
- Ulil Abshar Abdalla
- Whulandary Herman, qari'ah Musabaqah Tilawatil Quran
- Moh. Tidjani Djauhari
PROPOSAL ALMUKHLIS CIPULUS
MAJLIS TA’LIM AL-MUKHLIS
Kp.Cipulus RW 06 Desa Ngamprah Kec.Ngamprah
Kabupaten Bandung Barat-40552
HP.082319416983
– 087822725244 - 0817220076
http://madrasahalmukhlis.blogspot.com
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiaptiap
bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
Dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS.Albaqarah
261).
Bandung Barat, maret 2015
Kepada Yang Kami
Hormati :
Bapak/Ibu/Sdr/I
Donatur
Di Tempat.
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Segala
puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya,
kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan kejelekan amal perbuatan
kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat
menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang dapat
memberinya petunjuk.
Aku
bersaksi bahwasannya tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali
Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasannya Nabi
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Sehubungan
dengan rencana pembebasan tanah guna pengembangan Madrasah Al-Mukhlis menjadi
sebuah pondok pesantren yang terletak di Kp.Cipulus RT 04/06, Desa Ngamprah,
Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, maka kami atas nama Pengurus mengajak
kepada Bapak/Ibu/Sdr/i Donatur untuk
berpartisipasi dalam pembebasan tanah untuk Pengembangan sarana pendidikan
tersebut dengan menyisihkan sebagian rezekinya dalam bentuk dana sebagai
investasi akhirat
Sejarah Islam Masuk Ke Tanah Jawa
l Sejarah Awal Agama Islam Masuk Ke Tanah Jawa - Sebelum Islam masuk ke tanah Jawa, mayoritas masyasarakat jawa menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Selain menganut kepercayaan tersebut masyarakat Jawa juga dipengaruhi oleh unsur-unsur budaya Hindu dan Budha dari India. Seiring dengan waktu berjalan tidak lama kemuadian Islam masuk ke Jawa melewati Gujarat dan Persi dan ada yang berpendapat langsung dibawa oleh orang Arab.
Langganan:
Postingan (Atom)